Period orde baru meninggalkan legacy intelijen, dengan stigma sebagai alat represif penguasa terhadap kelompok oposisi dan menyebar teror untuk menciptakan rasa takut publik. Kekuasaan orde baru, telah memfasilitasi kewenangan intelijen tanpa batas.
Diskusi ini menyoroti empat aspek penting yang perlu menjadi fokus reformasi tata kelola intelijen di Indonesia, yaitu: penguatan fungsi intelijen untuk memberikan deteksi dini ancaman, pengelolaan sistem rekrutmen dan staffing, transformasi kultur intelijen, serta penguatan mekanisme pengawasan terhadap lembaga intelijen.
Period pertama adalah masa intelijen perjuangan sebelum kemerdekaan Indonesia. Pada periode ini, tujuan utama intelijen adalah untuk memberikan informasi kepada pemerintahan pada masa itu, termasuk Presiden Soekarno, mengenai gerak-gerik penjajah yang berusaha kembali menduduki Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 1945.
Ray Kebanggaan sebagai wartawan adalah selalu silahturahmi kepada semua pihak, tetap belajar dan selalu konfirmasi dalam pemberitaan yang adil dan berimbang.
Irawan Sukarno conveyed an interesting look at that (Indonesian) intelligence in the future ought to purpose to get the peace. The administration of intelligence gets to be a lot more elaborate as unconventional battlefields emerge, which happen to be Significantly more challenging than regular types.
Permasalahan yang harus diatasi oleh para legislator adalah mencari jalan, agar dapat menyusun Undang-undang Intelijen yang berada di luar sistem Peradilan Kriminal.
Berdasarkan hasil diskusi, ada beberapa rekomendasi yang perlu segera diimplementasikan oleh pemerintah, seperti meningkatkan kualitas dan efektivitas BIN dengan menerapkan pendekatan berbasis ancaman.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan.
’) or Dual-functionality of Armed Forces on the Republic of Indonesia which was delivered in 1958 and later on adopted through the Soeharto administration. This idea is a method for ABRI to not be under civilian Regulate, but at the same time to not dominate so that it gets a military dictatorship. On seventeen October 1952, Nasution [and Basic Simatupang] mobilized their troops to encircle the Presidential palace to protest civilian interference in armed service affairs, and aimed the cannon muzzle on the palace.
Titik utama yang perlu dilakukan reformasi dalam fungsi intelijen adalah fungsi pengamanan dalam hal ini perlu dilakukan pembentukan organisasi kontra intelijen. Dalam kegiatan kontra intelijen media massa merupakan fenomena sosial yang sekaligus juga politik, media massa merupaka essential place
Seiring dengan perubahan lanskap panggung politik nasional, dengan mengusung konsep reformasi, membuka harapan baru tampilnya performan intelijen, sebagai pilar utama keamanan nasional yang parallel dengan prinsip demokrasi,transparansi dan akuntabel, melalui proses Di Sini reformasi intelijen. Application besar reformasi intelijen negara, harus berpedoman pada karakteristik intelijen yang independen dan berpedoman pada kepentingan politik negara.
And one of many higher-position officials at the embassy in Indonesia reported which the American embassy in Indonesia were warned by BIN to not interfere in the 2024 elections. and once the stop from the 2024 Indonesian basic election with Prabowo profitable the election as well as failure of US initiatives to affect the election. BIN seemed to have recognised about NED and USAID functions in Indonesia and seemed to have taken preventive steps and counter narative.[41]
era. And not using a democratic method of checks and balances and the development of the oligarchic authorities supported by military services forces and businessmen, cronies with the rulers, President Soeharto applied intelligence to promote not merely the pursuits of condition protection but will also his own and his household’s political and financial interests.
While in the late sixties to 1970s when BIN was even now called BAKIN, Colonel Nicklany who At the moment served as head of deputy II of BAKIN, asked for aid from the CIA, MI6, and MOSSAD to prepare a completely new BAKIN unit called Satsus Intel (satuan khusus intelijen/Specific intelligence device) which was tasked with handling foreign counterintelligence, specifically catching foreign spies running in Indonesia especially from communist nations, Though Indonesia doesn't have diplomatic relations with Israel, Nicklany didn't care relating to this and said: "We'll bring in these Israeli instructors given that they are the most beneficial in world," In accordance with Israeli officials interviewed in 2007.[20]